Wednesday, February 26, 2020

Profile of Prof. Eko Budihardjo

Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc was born in Purbalingga and obtained his undergraduate degree in Architecture from the Faculty of Engineering, Gajah Mada University, Jogjakarta (1969). His Master of Science in Town Planning was obtained from the University of Wales Institute of Science and Technology, UK, in 1978. He has held various positions, namely as the Rector of Diponegoro University (1998-2006); Head of Research Bureau Faculty of Engineering, Diponegoro University (1978-1989); Head of Architecture Department Faculty of Engineering, Diponegoro University (1987-1989); Vice Dean I Faculty of Engineering Diponegoro University (1989-1992); and Dean of Faculty of Engineering Diponegoro University (1992-1998).

In the professional organizations he held positions as the President of Indonesian Architects Association (IAI) Central Java branch (1987-1992) and Head of Planning Expert Association (IAP) Central Java branch (1992 - present). He is also the member of Habitat International Council (HIC) Mexico; Eastern Regional Organization on Planning and Housing (EAROPH) Malaysia and the International Federation for Housing and Planning (IFHP) the Netherlands. He often presents his papers in various scientific meetings abroad. In 1993 he travelled to the United States to study about the Conservation of Old Buildings and Cultural Heritage and in 1994 he went to Australia to conduct comparative studies in urban management.

During his spare time, he is often active as Director of Regional Development Studies Foundation, Advisor of Bakti Karya Foundation, Member of Expert at the Indonesian Moslem Scientist Association (ICMI) Central Java, Member of Council of the Indonesian Engineer Association (PII) Central Java, President of Rotary Club Semarang, and Chairman of Art Council Central Java. He received numerous awards, such as the prestigious 'Bhakti Upapradana'from the Governor of Central Java, Lecturer with Achievements from the Rector of Diponegoro University, CUltural Gold Star from the Centre of Javanese Culture Foundation, and Honorable Award from the Indonesian Architect Association (IAI).

* * *
Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc, lahir di Purbalingga dan memperoleh gelar insinyur Arsitek dari Fakultas Teknik Universitas Gajah MadaYogyakarta (1969). Gelar Master of Science in Town Planning diraihnya dari University of Wales Institute of Science and Technology, Inggris pada tahun 1978. Jabatan-jabatan yang pernah diembannya antara lain sebagai Kepala Biro Penelitian FT Undip (1978-1989). Ketua Jurusan Arsitektur FT Undip (1987-1989), Pembantu Dekan I FT Undip (1989-1992), Dekan Fakultas Teknik Undip (1992-1998), dan Rektor Undip (1998-2006).

Dalam organisasi profesi menjabat Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Cabang Jawa Tengah (1987-1992) dan Ketua Ikatan hli Perencanaan (IAP) Cabang Jawa Tengah (1992-sekarang). Sebagai anggota dewan Habitat International Council (HIC) Mexico; Eastern Regional Organization on Planning and Housing (EAROPH) Malaysia dan International Federation for Housing and Planning (IFHP) Belanda. Sering sekali menyajikan makalah dalam berbagai pertemuan ilmiah di mancanegara. Tahun 1993 berkeliling Amerika Serikat mempelajari Konservasi Bangunan Kuno dan Lingkungan Bersejarah dan tahun 1994 ke Australia melakukan studi banding tentang urban management.

Di sela-sela kesibukannya, masih sempat bertindak sebagai Direktur Lembaga Studi Pembangunan Daerah (LSPD), Penasihat Ahli Yayasan Bakti Karya (Yabaka), Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Tengah, Anggota Dewan Pembina Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jawa Tengah, Presiden Rotary Club Semarang, dan Ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah. Berbagai penghargaan telah diterimanya, antara lain Bhakti Upapradana dari Gubernur Jawa Tengah, Dosen Teladan dari Rektor Undip, Bintang Emas Budaya dari Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi, dan penghargaan dengan pujian dari Ikatan Arsitek Indonesia.

2 comments:

  1. ngga ada twitter prof? kalau ada saya mau follow

    ReplyDelete
  2. Aku yakin beliau tak mengenal aku, tapi aku tak peduli itu. Yang aku peduli hanya kini aku tak mungkin mendengar puisi-puisi darinya. Aku khawatir esok atau lusa tak akan ada penggantinya. Gersang pastinya.
    Prof. Eko Berpulang

    ReplyDelete